Pohon Sawo Kecik dapat mencapai tinggi hingga 25 m dengan diameter mencapai 100 cm. Daun-daunnya mengelompok pada bagian ujung batang. Di permukaan bawah daun berwarna keputihan dan halus dengan tangkai daun tidak menebal, panjang tangkai daun sekitar 7 mm. Kuncup bunga berbentuk bulat telur. Buah berbentuk bulat telur berukuran kecil dengan panjang berkisar 3.7 cm dan mempunyai kulit pembungkus yang sangat tipis dan mudah dikelupas.
Sawo Kecik berakar tunggang yang berbentuk kerucut panjang, tumbuh lurus ke bawah, bercabang banyak sehingga dapat memberi kekuatan yang lebih besar kepada batang dan menghasilkan daerah perakaran yang amat luas, sehingga dapat menyerap air dan zat-zat makanan yang lebih banyak.
Batang Sawo Kecik berkayu, berbentuk bulat, permukaannya terdapat alur-alur yang jelas memperlihatkan berkas-berkas daun penumpu dan lepasnya kerak (bagian kulit yang mati). Percabangan tergolong percabangan sympodial (batang pokok yang sukar ditentukan) dengan cabang bersirung pendek yaitu cabang-cabang kecil dengan ruas-ruas pendek yang merupakan pendukung bunga dan buah.
Daun Sawo Kecik termasuk daun tidak lengkap yang hanya memiliki tangkai dan helaian saja, tersusun menyirip gasal. Tangkai daun memiliki bentuk dan ukuran yang pipih dan tepinya melebar dan juga pada pangkal dan ujung tangkai daunnya menebal. Helaian daun berbentuk bulat telur, ujung daun tumpul, pangkal daun meruncing, tulang daun menyirip.
Bunga termasuk bunga majemuk berbentuk tandan muncul di ketiak daun, berkelamin dua. Daun kelopak bulat, memiliki enam benang sari, putik menjulang ke luar, mahkota berbentuk tabung. Buah berbentuk bulat telur atau bulat telur terbalik, mempunyai kulit pembungkus yang sangat tipis dan mudah dikelupas, bila masak mempunyai rasa yang manis dan kadang-kadang terasa agak sepat. Buah sawo kecik merupakan tipe buah buni, tunggal, dan berdaging.
Penyebaran
Sawo Kecik diperkirakan berasal dari India dan tersebar serta banyak dibudidayakan di kawasan Asia Tropis dan Amerika Tropis. Di Indonesia, Sawo Kecik meskipun sudah mulai langka karena mulai jarang yang membudidayakan namun masih dapat ditemui di seluruh Indonesia kecuali Kalimantan.
Habitat
Sawo kecik tumbuh subur di daerah pesisir (pantai) yang beriklim kering hingga daerah berketinggian sekitar 500 mdpl. Pohon Sawo Kecik mampu tumbuh di daerah bertanah kurang subur bahkan mampu berfungsi sebagai pohon perintis dan tanaman pemulih areal-areal yang kurang subur dan kritis. Karena itu banyak yang menjadikan pohon Sawo Kecik sebagai batang bawah untuk okulasi atau penyambungan dengan pohon Sawo Manila.
Manfaat
Pohonnya sebagai peneduh dan tanaman hias; kayu sawo kecik dapat dimanfaatkan sebagai bahan warangka keris, bahan bangunan, perkakas atau perabot rumah tangga, alat-alat pertukangan dan juga untuk benda-benda seni seperti patung, ukir-ukiran dan lain-lain; buahnya dapat dikonsumsi secara langsung.
Nama Ilmiah: Manilkara kauki
Sumber: dinaslingkunganhidup.go.id dan sumber lainnya
Penulis : Adneey Kynan